Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Presentasi Kedua Ekologi Tumbuhan

Published by Martina Kurniarum under on 18.38
Kelompok 3
Lingkungan Biotik dan Abiotik
Cahaya dan Suhu


Slide yang ditampilkan oleh pemateri semua mengenai semua pengertian, baik cahaya maupun suhu, sangat bersifat general. Pemateri menjelaskan bahwa cahaya dan suhu adalah bagian paling penting bagi makhluk hidup. Saya jadi berpikir jika semua pengertian hanya berisi 'merupakan hal yang penting bagi kehidupan makluk hidup' maka pemateri tidak memuat sebuah informasi 'yang tidak penting' dalam pengertian yang disampaikan.

Pada sesi tanya jawab salah satu peserta diskusi ada yang menanyakan mengapa warna tanah berbeda-beda dan apakah perbedaa tersebut berpengaruh terhadap kesuburan. Kemudian pemateri menjawab jika warna tanah gelap lebih mudah menyerap cahaya matahari sedangkan tanah yang berwarna terang tidak. Sebentar. Pada saat itu otak saya menghubungkan sifat tanah dan kain pada pakaian, dan setelah saya cerna, keduanya tidak dapat disamakan walaupun keduanya sama-sama benda abiotik. Menurut saya berdasarkan pengalaman di lapangan pada saat praktikum ekologi tumbuhan dengan bab kelembapan tanah menunjukkan bahwa tanah yang berrwarna gelap sebagian besar ternaungi, bagaimana bisa tanah yang berwarna gelap mudah menyerap sinar matahari sedangkan mereka ternanungi. Jawaban pemateri saya anggap tidak benar. Kemudian salah satu peserta diskusi menenyakan hal bagaimana keadaan pertumbuhan pohon apel pada daerah sejuk  seperti di daerah BAatu dan pada daerah dengan suhu sedang seperti di Riau. Tentu saja hasilnya berbeda, menurut saya setiap makhluk hidup itu unik bahkan mereka punya spesifikasi tersendiri untuk kehidupannya begitu pula pohon apel. Jawaban yang disampaikan peateri cukup bagus, ia menjelaskan bahwa jika pohon apel yang biasanya hidup di daerah sejuk akan mengalami beberapa gangguan pertumbuhan jika ditanam di daerah yang bersuhu tinggi. Jawaban ditambahkan oleh salah satu peserta diskusi yang menjelaskan bahwa dulu di kota Batu berat buah apel yang sehat dapat mencapai berat setengah kilogram per buah. Wow saya baru tahu hal tersebut, mengejutkan. Salah satu peserta diskusi kemudian menambahkan Berat apel di kota Batu dari tahun ke tahun semakin berkurang dikarenakan penggunaan pestisida, pupuk anorganik, dan debu abu vulkanik. Pada akhirnya menurut saya tetap pertanian paling unggul adalah pertanian organik yang dilestarikan lewat kearifan lokal petani zaman dahulu. Setelah itu, salah satu peserta diskusi menanyakan tentang bagaimana proses terjadinya pohon-pohon yang menggugurkan daunnya. Saya rasa ini adalah pertanyaan yang klise dan sangat membosankan, memuat jawaban yang juga terlalu kaku dan teoritis. Lanjut saja, kemudian salah satu menambahkan pertanyaan yang yaaaaah -ga penting, dan menampakkan bahwa sebagai generasi muda ia sadar tapi hanya menanyakan bagaimana solusinya menurutmu- bagaimana jika kota Batu semakin panas apakah apel tidak akan tumbuh lagi. Saya kira  penanya sudah tahu jawabannya, dan pertanyaan ini seolah menyalahkan keadaan dan menanyakan sebuah solusi tanpa dirinya sendiri tidak ingin terlibat, dan seakan kedaan ini ia tidak ikut andil dalam pengrusakannya. Maaf, saya sedikit sensitif jika mengenai pertanyaan seperti ini, dalam forum cukup saya muakkan saja sendiri.


Kelompok 4
Lingkungan Biotik dan Abiotik
Atmosfer dan Air

Ketidaktepatan mengenai pengertian yang terlalu general terulang kembali pada kelompok ini. Entah saya yang menganggap itu tidak tepat atau memang literatur kebanyakan memuat pengertian mengenai unsur abiotik yang semuanya 'penting untuk mahluk hidup.

Pada sesi tanya jawab salah satu peserta diskusi menanyakan bagaimana tumbuhan tingkat rendah menyerap air jika tidak punya akar. Hah. Dalam mata kuliah pada semester tiga telah disampaikan melalui kuliah di kelas maupun praktikum bahwasanya tumbuhan tingkat rendah kita ambil saja contohnya lumut, lumut menyerap air dengan menggukan rizoid yang mirip seperti akar namun tidak terlalu sempurna. 

-----Saat itu, saya mulai merasa jengah dengan diskusi yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang hanya sekadarnya ditanyakan------

yeah ok  what next.

Salah satu peserta  diskusi kemudian menanyakan bagaimana terjadinya angin siang dan malam.

----goldak bruak, saya bosaaaaaan----
*sejenak out of  the forum

Setelah itu salah satu peserta diskusi menanyakan bagaimana proses terjadinya hujan asam. Saya tertarik dengan pertanyaan ini. Proses terjadinya hujan asam sama halnya dengan hujan biasa namun butir air menjadi lebih asam dan bersifat korosif karena pada saat jatuh butir-butir air bercampur dengan banyak asap industri. Hujan asam dapat dijadikan indikator pemanasan global yang semakin parah karena dengan adanya hujan asam berarti banyak juga industri yang berdiri sehingga gas-gas rumah kaca semakin banyak bertumpuk di ozon dan akhirnya terjadilah pemanasan global. Kemudian salah satu peserta diskusi menanyakan apakah bisa udara panas dan dingin bersatu dan penanya beranggapan itu sangat sulit. Saya menanggapi. Ya sangat mungkin percampuran udara panas dan dingin terjadi karena walaupun udara panas dan dingin berbeda dari segi suhu tetapi keduanya masih mempunyai komposisi yang sama, keduanya bisa bersatu dan akhirnya menjado homogen dengan suhu yang sedang, namun hal tersebut tidak dapat terjadi jika udara panas dan dingin memiliki suhu yang sangat ekstrim yaitu sngat panas atau sangat dingin, jika udara yang sangat panas dan sangat dingin bertemu ini akanmenyebabkan turbulensi udara dan apabila turbulunsi terjadi di laut akan menyebabkan ombak besar sedangkan jika terjadi di daratan akan menyebabkan angin topan. Turbulensi juga sering terjadi karena pemanasan global karena pemanasan global membuat suhu yang tidak menentu di setiap daerah. Pemanasan global telah membuat suhu ekstrim di suatu daerah sering bertemu dan akhirnya menjadi topan atau angin puting beliung. Kemudian salah satu peserta diskusi menanyakan bagaimana jika pada masa pemanasan global lebih banyak dibangun rumah kaca sehingga akan membuat efek rumah kaca lebih parah, melihat banyaknya gedung yang terbuat dari kaca di kota-kota. Pertanyaannya apakah penanaman pohon di sekitar gedung-gedung kaca akan mengurangi efek rumah kaca yang terjadi.

----SHOCK!! saya pura-pura mati saja---

Diskusi berakhir.


NB :
Maaf jika dalam diskusi kali ini saya lebih sering merasa bosan, menganggap beberapa pertanyaan tidak penting. Maaf. Seharusnya tidak begini, kita sama-sama belajar, beruntung telah tahu, berbagi untuk yang belum tahu, begini kan seharusnya. Maaf. Takkan terulang lagi. Maaf



0 komentar:

Posting Komentar