Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Ajaklah Topeng Sekedar Minum Kopi

Published by Martina Kurniarum under on 07.14
Hembus malam tahu dalam bisu
Ku minta ia kantongi selotip
Hingga tadi akan begitu rapi
Tertata dalam keberantakannya
Sampai kau meraup segumpal keburukan
Aku tak pernah lebih baik dari itu

Tak berharap mengerti sebuah rasa menguliti hati

Mulai meracik topeng
Dari malam perih mendalam
Hingga pagi pedih tak pergi

Menghentak dan berlagak sok hebat
Tiada yang tahu jika garis telah ditancap

Ajaklah topeng sekedar minum kopi





KONSERVASI ATAU PEMUSNAHAN SATWA LANGKA?

Published by Martina Kurniarum under on 01.53


Sinekologi yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organism yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam dalam daerah tertentu.

Outekologi yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organism atau organism secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya.
sumber : http://www.rhinoresourcecenter.com/pdf_files/177/1175862815.pdf
Isi artikel dalam link post ini menggambarkan salah satu contoh Sinekologi, dimana beberapa spesies satwa langka seperti Komodo dan Harimau Sumatera telah menjadi korban atas pemaksaan adaptasi dengan lingkungan kebun binatang. Dalam hal ini  sinekologi yang tercipta adalah sinekologi yang buruk karena satwa langka dipaksa beradaptasi dengan ligkungan yang asing dan sempit. Artikel di atas menjelaskan kesalahan dari sistem penangkaran atau konservasi secara ex situ yang salah pada kebun binatang di Indonesia. Satwa pada hakikatnya memerlukan habitat mencukupi kebutuhan makanannya dan dapat ditempati dengan leluasa. Namun, kebun binatang justru menawarkan sebaliknya yaitu ketersediann pangan yang tidak mencukupi dan tidak sesuai serta habitat yang sempit dan tidak sesuai pula. Penangkaran satwa yang bertujuan sebagai tempat mempercepat perkembangbiakan satwa dan konservasi yang bertujuan untuk melestarikan satwa seharusnya diterapkan secara in-situ agar satwa tersebut dapat dengan leluasa melakukan aktivitasnya.

Menanti kelam terlelap

Published by Martina Kurniarum under on 23.28
Terselip di tumpukan kertas berserak
Katup-katup memanggil rindu mimpi
Ada senyum seharusnya pengantar
Manis tertahan yang enggan kemari
Pergi sendirinya tak bersalam
Senyap mendekap diam sunyi menikam

Menanti disini
Kelam begitu samar
Seakan tak berdiri disampingku

Kelam apa dimana
Menanti kelam terlelap

Selanjutnya terlelap dalam kelam



created by : Martina Kurniarum
10:27 PM, 27 September 2011